Sekelompok peneliti yang diketuai oleh
pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology
and Bionics -- sebuah lembaga yang berbasis di Bremen, Jerman --
meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha
arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron.
Jumat, 22 Juni 2012
Subhanallah, Maha Besar Allah dan Maha Berkendak, Inilah Mukjizat Laba-laba
23.02
No comments
Para pakar itu menemukan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di
bawah telapak kaki laba-laba itu. Di bagian permukaan ujung bawah atau
bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh
rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk
segitiga.
Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan
tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah
batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam
ilmu bahan.
Menurut Harun Yahya, penghitungan para ilmuwan tersebut menunjukkan
bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan
penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu
menahan 173 kali bobot badannya sendiri.
''Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba
tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya
tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak
1/1.000.000 milimeter),'' ujar Harun Yahya.
Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan
tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang
digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam
pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah,
dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang
angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari
sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada
permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.)
''Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan,'' tutur Harun yahya.
Yang lebih mengejutkan lagi, kata dia, bagaimana keahlian bergantung
pada 600 ribu rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar
100 ribu rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah
ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih
kecil daripada kepala manusia.
Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada
tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya
kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut
ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang
laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya.
Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini
terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya
membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan
desain ini.
Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu
sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan
gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik
agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula
mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri.
Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan
tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang
bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini:
Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April
2004.
Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia
industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan
tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian
yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka
gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin
kesulitan.
Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan
penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk
jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba.
Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan
langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan
istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian
alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan
berjalan pada permukaan langit-langit. Allah menyatakan dalam sebuah
ayat Alquran:
''Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka
sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'' (QS. An Nuur, 24:45)
0 komentar:
Posting Komentar