Komputer jinjing tersebut dikatakan sebagai salah satu upaya AMD menghadirkan fitur grafis di perangkat dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kami ingin membawa fitur premium ke mainstream. Ke depannya semua terkait dengan visual. Kami ingin produk dengan value lebih dari harganya," ujar Country Head AMD Indonesia, Hermawan Sutanto di Jakarta, Senin kemarin.
Salah satu cara AMD untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan Accelerated Processing Unit (APU) besutannya. Melalui teknologi Heterogenous System Architecture yang ada dalam APU, GPU bisa bekerja membantu CPU. Misalnya, ketika GPU tidak digunakan untuk bermain game, maka bisa dialokasikan ke CPU.
Di dalam komputer jinjing Slimbook X401U, AMD membenamkan prosesor dual-core APU besutannya. Dengan adanya prosesor itu, AMD mengklaim komputer jinjing jenis notebook ini bisa mengantarkan kemampuan grafis dengan harga terjangkau.
"Kami dengan Asus berusaha memberikan ekstra. Dengan notebook sekira Rp 3 juta, orang tidak lagi berpikir ini tidak bisa untuk main game seperti Pro Evolution Soccer. Budget seharga netbook, tapi konsumen bisa memperoleh kedigdayaan grafis," ujarnya.
Mengutip lembaga riset GfK, Hermawan mengatakan pangsa pasar AMD untuk laptop di Indonesia saat ini sekira 21,1 persen per Mei 2012. Ini meningkat dari Januari lalu pada 16,1 persen.
APU besutan AMD ini sudah digunakan dalam komputer jinjing dari berbagai vendor. "Kami sudah jalan sama Acer, asus. Lenovo, HP, Toshiba, Samsung dan Sony. Sudah sejak tahun kemaren. Sekarang kami ingin lebih agresif," pungkasnya. (yhw)
0 komentar:
Posting Komentar